Julukan “Hantu Kampus”


Umumnya ketika mendengar kata “hantu”, tentunya banyak yang bulu kuduknya merinding. Apalagi hal tersebut dihubung-hubungkan dengan kampus. Jelas hantu tersebut penghuni kampus yang selalu menakut-nakuti mahasiswa disekitarnya. Ketika dibayang-bayangkan, tentunya sangat menyeramkan. Kampus yang selama ini tempat aktivitas mahasiswa menimba ilmu, ternyata berhantu. Tetapi ini sangat jauh berbeda dari semua hal gaib seperti yang dibayangkan itu. Cerita hantu kampus ini hanya sekedar julukan belaka.
Kata “hantu kampus” itu mulai lengket di lidah sebagian mahasiswa untuk sebagian mahasiswa juga. Kata itu mulai membisik ditelinga semenjak 2010 lalu, ketika saya benar-benar mulai aktif dikegiatan organisasi mahasiswa (ormawa) yang ada di kampus. Tidak munafik, ormawa yang saya geluti benar-benar menyita waktu, karena sebelumnya di kampus saya aktif dalam dua organisasi, satu di organisasi tingkat fakultas dan satu lagi ditingkat universitas.
Susahnya membagi waktu, antara kuliah, kost dan organisasi, memaksa saya selalu intens disekretariat organisasi tersebut. Pertimbangannya sekretariat tersebut strategis, bisa cepat masuk kuliah karena jaraknya dekat, mudah mengerjakan tugas dengan sarana yang tersedia, serta tidak terlalu sibuk bolak-balik antara kost dan kampus. Sehingga kost hanya sekedar tempat penitipan pakaian saja, karena kadang-kadang berhari-hari tidak pernah pulang ke kost.
Hanya karena siang dan malam selalu ada di kampus, julukan “hantu kampus” tadi menempel begitu mudahnya dari mulut mahasiswa yang lain untuk saya, terutama mahasiswa yang dalam lingkup organisasi yang sama. Walaupun sekarang saya tidak lagi aktif di organisasi tingkat universitas. Tetapi ditingkat fakultas, hal serupa masih saja terdengar, karena saya sudah kebiasaan menghabiskan waktu di kampus. Walaupun dengan nada bercanda, kata “hantu kampus” itu sedikit menjengkelkan juga, namun saya anggap biasa saja. Hal yang terpenting, apa yang saya lakukan tentunya yang terbaik, karena disanalah saya merasakan pahit, asam dan manisnya hidup sebagai mahasiswa yang tidak dirasakan mahasiswa lainnya.*

0 Comments