Tanganmu Abah


      Abah…

engkaulah mutiara hati

kulukis bayangmu di kanvas rembulan

ku tulis air matamu di atas selembar kertas

untuk mengenang setiap tetes peluh

yang mengucur deras dari tubuh

demi cita-cita, cintaku di esok hari              

      Abah…

kau sosok laki-laki mulia

menapaki jejak berduri di pagi sunyi

ragamu bergelut dengan terik mentari

mengais rezeki dari pohon-pohon karet

berbekal semangat pagi hingga senja
di tanganmu rekezi itu berada

      
     Abah…

sungguh mulia jasa-jasamu

kau sosok jiwa penyabar

kan ku torehkan namamu dalam ucapan hati

kan ku rangkul nasihatmu dalam detak langkah

kan ku ingat pengorbananmu dalam bait-bait do’a

kan ku kejar cita-cita itu untukmu

sebagai terima kasihku

                       

                                                (5 Juni’10)

0 Comments