Hidup Harus Punya Target


Hidup ini selalu berputar, waktu terus berjalan. Siapa cepat dia dapat, siapa lambat bisa sekarat. Itu kata-kata yang cukup sederhana. Perlu diketahui, kadang kata-kata itu perlu disimak maknanya secara seksama. Di dunia ini semuanya berlalu begitu cepat, perubahan semakin melesat, bahkan setiap detik pola pikir kita pun bisa mengalami perubahan. Hal itulah yang memacu sebagian orang selalu berusaha bisa berubah menjadi lebih baik.
Semua orang pasti ingin yang “lebih”, tentunya “lebih” ke hal yang positif. Cara yang dilakukan setiap orang untuk mencapai target itu pun berbeda-beda. Waktu yang dipakai dalam proses untuk mencapai target itu pun berbeda pula. Ibarat kata, “duniamu duniaku, caramu bukan caraku.” Kita boleh mempunyai target yang sama, pada tempat yang sama. Namun, perlu diingat bahwa dalam meraihnya kita tidak selalu melakukan dengan cara yang sama.  
Ada yang memulai dengan cara yang cepat, tapi hasilnya kurang memuaskan. Ada pula dalam prosesnya santai, namun hasilnya cukup memuaskan. Ada juga yang melaksanakannya dengan teliti, dengan harapan hasilnya lebih baik. Ada yang memulai dengan penuh semangat, matang, dengan hasil yang sedang-sedang saja. Selain itu, ada juga yang tidak bisa mencapai targetnya, bahkan tidak mempunyai target sama sekali. Semuanya sah-sah saja, karena setiap orang berhak mencapai target dengan cara yang berbeda.
Kadang, dalam mencapai target itu butuh perjuangan yang cukup. Mustahil jika bisa meraih target tanpa perjuangan apa-apa. Orang yang mempunyai target ibarat pemain sepak bola. Seorang pemain mempunyai target masing-masing untuk mencapai targetnya, yaitu menjebolkan bola ke gawang lawan. Bola itulah yang menjadi pelurunya, sedangkan semangat dan taktik yang dilakukan itu dinamakan perjuangan untuk mencapai target. Berhasil atau tidaknya itu tergantung kepada pemain masing-masing.
Gambaran tersebut menjelaskan bahwa dalam mencapai sebuah target itu membutuhkan perjuangan dan proses. Namun dibalik perjuangan tersebut harus disertai do’a. Artinya dalam meraih sesuatu harus berusaha dan berdo’a, tentunya didasari niat yang tulus. Jika semua itu sudah dilakukan, namun target tetap meleset, jangan bersedih hati karena tidak akan ada seseorang dikatakan “lulus” tanpa adanya ujian.  Ingat, jangan pernah menanamkan rasa puas, cengeng, dan sifat putus asa dalam diri kita. Gagal itu biasa, karena dari kegagalan itulah nantinya akan muncul semangat baru dengan hasil yang lebih baik.
Ibarat pepatah, gagal itu biasa tetapi berapa kali kita bisa bangkit dari kegagalan, itu luar biasa. Sikap yang lebih penting ditanamkan salah satunya berani mencoba. Keberanian mencoba itu kita akan menemukan hal-hal baru yang tidak diketahui sebelumnya. Ingat lagi kata pepatah, lebih baik mencoba gagal daripada gagal mencoba. Artinya adanya keberanian, sudah membawa kita untuk mendapat nilai plusnya, walaupun yang dilakukan tersebut gagal.
Jadi perlu diketahui, orang yang merugi adalah orang yang tidak punya nyali untuk mencoba sesuatu. Selain itu, yang sangat menyedihkan lagi orang yang tidak mempunyai target dan jika mempunyai target tetapi tidak berusaha untuk meraihnya. So..., saya, anda, dan kita bagian yang mana? Hanya individu masing-masing yang tahu, tapi jangan hanya sering berkaca dan berkata bisa tanpa melakukan apa-apa.

Salam Hangat,
Wahyu Saputra


Tulisan ini pernah dimuat dalam Koran Singgalang, Minggu, 24 Juni 2012

4 Comments

  1. target saya mencapai yang saya inginkan :D

    ReplyDelete
  2. super sekali tulisannya :)

    "lebih baik mencoba gagal daripada gagal mencoba"
    that's right! :D

    ReplyDelete
  3. Arif>> ya jelas donk mencapai yg kita inginkan....

    ReplyDelete
  4. Vivi Mulya>> hahahaa..., makasih banyak...

    ReplyDelete

Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !