Puisi Musim Tentang Kita

Sayang, bolehkah kiranya aku bertanya;

Ingatkah berapa kali kita mendaki waktu
Kemudian turun dengan membawa peluh dan lelah
Ingatkah berapa lama kita menyelam angin
Terus bangkit dengan menggenggam gigil dan beku
Masih ingatkah kau dimana kita bermandi terik
Lalu kembali pulang dengan gersang dan garang
Atau ingatkah berapa kencang kita menghalau hujan
Dan pulang dengan menjinjing kuyup dan rintik.

Mungkin kau ingat atau mungkin juga tidak
Sebab waktu kita tak lagi sama
Sebab angin kita hembusnya berbeda
Sebab terik kita sudah tanpa cahaya
Sebab hujan kau dan aku gerimisnya pun tiada

Namun aku tak pernah lupa dan melupakan
Karena waktuku dihabiskan lantunan doa
Karena anginku menghembus rindu
Karena terikku penuh gelora cinta
Karena hujan pun mengingatkan segalanya

Segala musim mengisyaratkan tempat hati bermukim
Dan hatiku tahu yang dituju
Ialah kamu.


Air Tawar, 23/04/16

0 Comments