“Usia muda rentan dengan banyak hal, terutama dalam pengendalian emosi. Namun jika bisa menguasainya, emosi akan menjadi sebuah energi. Sukses di usia tua itu tobat, tapi sukses di usia muda itu hebat.”
Sukses (dalam artian financial) merupakan impian banyak
orang, apalagi di usia muda. Namun itu bukanlah suatu pencapaian yang mudah,
selain harus mau berjuang dan punya keberanian. Tentu tanpa perjuangan mustahil
sukses itu datang tiba-tiba. Salah satu jalan menuju kesuksesan finansial adalah
dengan cara menggeluti dunia bisnis.
Secara historis bisnis berasal dari kata bahasa Inggris
yaitu business, dengan kata dasar busy (sibuk). Jadi business bisa diartikan
sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatang keuntungan, baik dalam
konteks individu, kelompok, atau masyarakat umum. Dalam kajian ilmu ekonomi, bisnis
adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen untuk meraih
laba.
Mencerna pengertian
bisnis saja kita sudah tahu, bahwa ketika ingin sukses secara finansial tentu
harus mau mencari kesibukan (berjuang) yang positif untuk meriah keuntungan. Begitu
pula di usia muda sudah mau berjuang, serta punya keberanian untuk mengambil
resiko ketika terjun di dunia bisnis. Hal ini karena terjun ke dunia bisnis, artinya
juga terjun pada satu lubang. Maka sebagai seorang pebisnis harus mampu
menguasai lubang itu, jika tidak lubang itulah tempat kita ditimbun.
Selain keberanian,
dan kemauan, seorang pebisnis juga harus punya modal. Modal keberanian dan
kemauan saja tidaklah cukup, tanpa adanya modal awal. Pebisnis (businessman) haruslah memiliki modal
awal, sebab businessman ialah pemilik
usaha dan hidup dari perusahaan. Sangat berbeda dengan entrepreneur sebagai seorang pemilih usaha yang memberikan hidup
mereka untuk perusahaan. Makanya businessman
orangnya sangat ambisius, sedangkan entrepreneur
kerjanya passion yang mampu
melihat peluang meskipun hanya bermodalkan keberanian.
Tidak jarang seorang
pebisnis ketika bisnis yang digelutinya anjlok, banyak yang down. Hal ini karena pebisnis tingkat
stresnya lebih tinggi. Berbeda dengan halnya seorang pengusaha yang menjalani
usaha dengan happy dan antusias. Hal
ini karena pebisnis memulai bisnis dengan ide dan konsep yang sudah ada, sedangkan
pengusaha membangun ide dan konsep itu sendiri untuk memulai bisnisnya. Maka sangat
disarankan pebisnis harus memiliki jiwa entrepreneur,
karena selama ini banyak pebisnis yang tidak memiliki jiwa entrepreneur, sehingga harus gulung
tikar dihimpit perjalanan waktu.
Memang, usia
merupakan faktor yang harus ditimbang-timbang ketika terjun ke dunia bisnis,
apalagi usia masih muda. Umumnya usia muda sangat rentan dengan serangan emosi.
Jika tidak mampu mengendalikan serangan emosi tersebut akan membawa kita
down di masa tua. Itulah sebabnya masih
banyak orang di masa tuanya yang belum mapan disegi finansial, karena terlalu
dibawa arus emosi darah muda yang tidak bermanfaat.
Salah satu contohnya
bisa kita lihat, bahwa betapa banyak anak muda yang hanya menghabiskan waktunya
dengan penuh kesia-siaan. Misalnya saja banyak anak-anak yang sudah mulai sibuk
dengan smartphone di rumah, dibanding
belajar, atau bermain dengan teman sebayanya. Padahal bermain dengan teman
sebaya, juga banyak positifnya, salah satunya bisa mendapat pelajaran tambahan
dalam suatu permaian, menambah relasi dengan keluarga teman tersebut, serta
belajar menjalin kebersamaan, karena bisnis tidak bisa dilakukan sendiri.
Contoh lain, misalnya
remaja dan muda-mudi yang juga sibuk dengan gadget,
atau stalking di media sosial
dibanding mengambil peluang untuk memulai bisnis dengan memanfaatkan media sosial.
Begitu pula muda-mudi sekarang yang lebih sibuk dengan “kekinian”, misalnya
traveling, mendaki gunung, ke pulau-pulau, dan tempat wisata lainnya hanya
dengan tujuan ikutan mode untuk bisa selfie, dibanding memanfaatkan peluang
hobinya untuk dijadikan lading bisnis.
Padahal, kita sudah
dinasihati oleh panutan dari entrepreneur
ulung, Rasulullah Saw dari Ibunu Abbas r.a., dengan lima perkara dalam
hidup ini, salah satunya “memanfaatkan waktu muda sebelum datang masa tua”. Nasihat
ini sangat bagus untuk dicermati oleh kaula muda untuk bisa memanfaatkan waktu
dengan memulai segala hal yang positif, salah satunya terjun ke dunia bisnis
sebelum masa tua menjemput tiba-tiba.
Memang bukan sesuatu
yang mutlak untuk memulai bisnis di masa muda, ketika umur beranjak tua pun
boleh. Namun ketika memulai bisnia di masa muda tentu kita akan mempunyai waktu
yang panjang untuk bisa belajar dan mengevaluasi perjalanan bisnis yang
digeluti. Maka rentang waktu dijalani itulah kita bisa memilih peluang sekaligus
solusi yang tepat untuk mematangkan bisnis yang sedang dijalani.
Tidak dipungkiri, setiap
pebisnis pasti punya gelombangnya masing-masing dalam hal pasang-surutnya
bisnis yang sedang digelutinya. Rentang waktu dari usia muda menuju usia tua
inilah saat yang tepat menyiapkan segala hal dalam pergulatan dunia bisnis.
Jika diusia muda sudah mampu menjalani bisnis dengan segala hal
rintang-parintang dan resiko, bukan tidak mungkin di masa tua akan menuai hasil
yang maksimal. Yakinlah, proses tidak akan pernah mengkhianati hasil, kecuali
tidak pernah mau berproses.
Memulai bisnis di
usia muda tentu sangat berdampak pada pola pikir, kematangan emosi, dan
pengalaman hidup. Hal ini tidaklah mudah dijalani, sebab pengalaman di usia
muda belumlah terlalu matang, begitu pula emosi. Ketika teman sebaya sedang sibuk
menikmati kebahagiaan masa muda, ketika pun berkeinginan yang sama, tapi di
sisi lain kita juga harus menjalani bisnis demi masa depan yang gemilang. Pembagian
sikap dan emosi seperti ini harus bisa dikendalikan dengan sebijak mungkin,
agar tidak berdampak pada bisnis yang sedang dijalani.
Mengamati dinamika
dunia bisnis zaman sekarang, baik di ranah lokal maupun nasional masih sangat
menjanjikan. Namun tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
sudah berniat untuki memulai bisnis. Hal ini karena ketika terjun di dunia
bisnis, kita tidak bisa terjun bebas tanpa perhitungan. Dunia bisnis bukan
tempat nyemplung, menyelam, kemudian sukses tanpa berani menjalani proses.
Punya modal awal juga
tidak cukup, tanpa menimbang-nimbang bisnis yang akan dijalani. Ada banyak hal
yang harus dikaji sebelum menjatuhkan hati pada bisnis, terutama tentang industri
pasar, dan kebutuhan masyarakat yang lebih kekinian, serta memiliki prospek jangka
panjang. Misalnya saja dibidang kuliner, kafe, restoran, salon, barbershop, laundry, interior
(furniture), farmasi, otomotif, elektronik, onlineshop,
asesories, dan banyak lagi bisnis lainnya. Maka untuk memulai bisnis, bisa
dipelajari di Rajali.com yang menyajikan konsep bisnis. Terutama sekali dalam indutri
bisnis online, yang menyajikan platform toko online Rajali B2B Marketplace.
Maka dari sekian
banyak pilihan sasaran, pilihlah sasaran dengan tepat sesuai fashion yang lebih disukai, dan lebih
mampu dijalani. Setelah ada pilihan, maka waktunya untuk memulai. Biasanya banyak
orang gagal ketika memulai. Hal ini karena memulai ialah momok yang menakutkan,
misalnya takut gagal, takut bangkrut, takut apes, takut tidak bisa apa-apa.
Padahal ketakutan itulah kegagalan yang sebenarnya. Makanya ada quote yang sangat jitu, “lebih baik mencoba
gagal daripada gagal mencoba.”
Padahal, setiap orang
punya jatah kegagalan masing-masing. Oleh sebab itu pula, kita harus berani menghabis
jatah kegagalan tersebut. Tentunya, dengan mencoba gagal kita akan berproses
untuk mencoba lagi. Maka dari proses gagal itu pulalah kita akan belajar untuk
menghapuskan kata gagal, yang berganti dengan kata sukses. Makanya tidak jarang
ada orang belasan tahun sudah menjadi pebisnis yang cukup sukses, karena dia
sudah berani mengambil jatah gagalnya, daripada diburu usia. Ayo memulai,
selagi muda! *
2 Comments
Ralali.com emang membantu banget buat para pengusaha, karena mampu menghubungkan pengusaha satu dengan yang lainya untuk transaksi grosir lebih mudah. Sebagai tukang layangan, sayapun jadi terbantu dalam menemukan partner jualan saya
ReplyDeleteBtw kunjungan baliknya ya di artikelku ini http://amir-silangit.blogspot.co.id/2016/11/mudahnya-memulai-usaha-di-usia-muda.html
Terimakasih^_^
Terima kasih Mas Amir sudah berkunjung ke Terminal Kata...
ReplyDeleteYups, nanti saya coba mampir, curi2 ilmu di blog mas..hehee
Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !