Eksotisme Hutan Mati, Menyeruput Seduhan Kopi di Puncak Gunung Talang


PADA kejauhan, semburat fajar mulai menyingsing di ufuk timur. Suhu cukup dingin bahkan tetap menggigil ketika jaket tebal sudah di badan. Namun perjalanan dari tempat camping tetap dilanjutkan, hati tetap bertekad menaklukkan puncak Gunung Talang sebagai tujuan.

Perjalanan menuju puncak tidak begitu lama, hanya sekitar satu jam. Setibanya di atas, menyeruput seseduh kopi panas sambil melihat matahari terbit hal yang pantas disyukuri. Betapa tidak, memiliki pengalaman mendaki gunung, sekaligus menatap pemandangan ditemani secangkir kopi panas, bukanlah bisa dinikmati setiap orang.

Gunung Talang yang terletak di Kabupaten Solok, Sumatera Barat tidak kalah menarik. Apalagi, bagi yang hobi melakukan aktivitas pendakian dan penuh tantangan. Dari atas gunung, tidak hanya bisa menyaksikan negeri di atas awan, namun juga bisa melihat tiga buah danau yang terletak di kaki gunung dan hamparan kebun teh yang menyejukkan mata.

Bagi yang ingin mendaki Gunung Talang setinggi 2.597 Meter di Atas Permukaan Laut (MDPL) ini, bisa dilalui dari beberapa jalur. Misalnya, dari Jalur Batu Bajanjang Kabupaten Solok dan jalur Air Batumbuk. Walaupun perjalanan jalur Air Batumbuk tidak sepanjang jalur Batu Bajanjang, namun pendakian di Air Batumbuk tetap sukses menantang adrenalin.

Kemudian terkait posko untuk megurus izin masuk, kita tidak perlu khawatir. Ada pihak perizinan yang bisa ditemui, salah satunya bisa dilakukan di Jorong (Desa) Air Batumbuk atau berada sekitar 40 kilometer dari timur Kota Padang yang dapat ditempuh selama tiga jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Perjalanan menuju puncak cukup menyenangkan. Jalur pendakian dimulai dengan melewati hamparan kebun teh yang luas, dengan jalanan yang masih datar dan sedikit menanjak. Pendakian melalui jalur ini umumnya membutuhkan waktu sekitar tiga hingga lima jam tergantung kondisi di lapangan.

Bagi yang ingin menikmati alam dan sekaligus tidak ingin kekurangan air, Gunung Talang mungkin salah satu jawabannya. Pasalnya, di R54 sumber air selalu ada, sebab di tengah-tengah tempat perkemahan terdapat sungai kecil selebar satu meter yang mengalir meskipun sedang musim kemarau. Namun untuk mencapai lokasi ini tentu cukup menguras tenaga.

Biasanya, pendaki akan berkemah dulu di R54 sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak Gunung Talang esok harinya. Tempat camping di area ini cukup luas dan pemandangan dari lokasi ini juga sangat bagus. Jika sudah di R54 ini, kita bisa melepas penat dan makan yang cukup. Kemudian esok harinya perjalanan akan kembali dimulai menuju puncak.





Jalur pendakian Gunung Talang ini memang terbilang cukup menantang adrenalin dengan medan yang bervariasi. Selain itu, satu hal yang berbeda di Gunung Talang dibanding gunung-gunung berapi lainnya di Sumatera Barat, yakni gunung ini memiliki hutan mati penuh eksotis akibat erupsi pada 2007 lalu.

Perjalanan menuju puncak akan melewati cadas dan hutan mati. Ketika melewati cadas Gunung Talang kamu mesti berhati-hati, karena jalur yang ditempuh merupakan bebatuan dan tanjakan yang cukup tinggi dan kemiringan hingga 50 derajat. Selain istirahat, di hutan mati pendaki biasanya mengabadikan momen bersama. Tempatnya yang unik dan cocok dibidik kamera.

Nah, bagi pendaki yang membawa hammock bisa bersantai sejenak dengan memasangnya di antara pepohonan yang sudah mati tersebut. Mata bahkan bisa terpejam menikmati ayunan angin sepoi-sepoi di sela-sela ranting mati. Terkadang dalam situas tertentu, dingin juga sempat menghampiri. Seseduh kopi mungkin bisa diseruput.

Tidak jauh dari hutan mati, kita akan sampai di puncak Gunung Talang. Seperti gunung lainnya, di puncak Gunung Talang negeri di atas awan sangat memesona. Dari puncak terlihat pemandangan Kabupaten Solok dan tiga danau, yakni Danau Kembar dan Danau Talang. Kemudian jika cuaca cerah juga terlihat puncak Gunung Kerinci, Jambi.

Percayalah, pesona Gunung Talang sudah pasti menarik perhatian bagi pencinta alam dan petualang. Nah, bagi yang mengaku hobi mendaki dan suka tantangan, segera pastikan gunung berapi ini tercatat dalam daftar destinasi selanjutnya. Nikmati sejuta pesonanya dengan menyeruput secangkir kopi, meskipun tanpa si dia.
Selamat melangkah. Hehehe..

0 Comments