Empat Kuliner Favorit Indonesia, Tapi Dihindari Wisatawan Asing



SELAIN terkenal dengan bentang alam dan wisata budaya yang membuka mata dunia, Indonesia juga terkenal dengan khasanah kuliner. Beragam makanan khas penggugah selera bisa kita temukan di berbagai belahan Tanah Air. Mungkin itu pula alasan Indonesia menjadi tujuan bagi wisatawan Asing.

Kendati begitu, tidak semua kuliner khas dalam negeri disukai wisatawan Asing. Padahal bagi orang Indonesia, makanan tersebut sangat enak, paling dicari, bahkan sudah menjadi makanan favorit. Jenis makanan tersebut bagi kita di Tanah Air harganya bisa selangit. Apalagi makanan yang datangnya musiman.

Bagi orang Indonesia, ada yang menjadikan durian sebagai buah favorit dan kesukaan. Meskipun tidak semua orang tidak terlalu suka. Namun bagi wisatawan Asing, durian ternyata buah yang sangat dihindari dan dianggap malapetaka dikarenakan baunya yang menyengat. Tapi tentu tidak semua wisatawan Asing fobia durian, sebagiannya ada yang doyan juga.


Durian di Indonesia termasuk buah yang cukup mahal. Apalagi bukan pada musimnya, sebab durian termasuk buah musiman. Tidak semua daerah ada durian, atau berbuah secara rutin. Kadang hanya sekali setahun. Ketika pada masa-masa tertentu, harga durian bisa melangit. Durian ini bisa disantap dengan campuran ice cream, ketan, jus, dodol (lempuk), atau asam durian.  



Rasa petai sedikit pahit dan aromanya cukup menyengat setelah dimakan. Mungkin alasan itu wisatawan Asing tidak menyukai petai. Padahal, umumnya petai merupakan sayuran favorit dan primadona di restoran Indonesia. Bisa digoreng, digulai, disambal, atau dijadikan lalapan.

Memang tidak semua orang Indonesia menyukai petai karena aromanya. Terutama bagi muda-mudi yang sedang kasmaran, yang sok jaga image alias jaim. Jika dinilai dengan uang, petai ini harganya cukup mahal di Indonesia, sebab juga termasuk jenis sayuran yang berbuah musiman.



Jengkol tidak jauh berbeda dengan petai. Aroma jengkol beradik-kakak dengan petai, bedanya petai sedikit pahit. Mungkin itu pula penyebab banyak wisatawan yang tidak menyukai jengkol. Tapi sebagian, ada juga wisatawan yang doyan jengkol, karena gurih, enak, teksturnya yang lembut dan tidak pahit.

Umumnya, wisatawan Asing tidak menyukai jengkol cenderung karena menyebabkan bau mulut setelah menyantapnya. Termasuk orang Indonesia, ada juga yang tidak menyukai jengkol karena alasan yang sama. Padahal, jengkol termasuk langka karena berbuah musiman. Harganya juga cukup mahal, terutama ketika tidak pada musimnya.


Bagi sebagian orang, ceker ayam merupakan makanan terenak. Terutama ketika disiram kuah sate atau kuah kacang pedas-pedas manis. Enak diemut dan dikunyah-kunyah mencari daging di antara jarinya. Harganya juga relatih murah pula. Jadi di Indonesia, ceker ayam disukai tanpa memandang gender dan usia.

Sebaliknya, bagi turis atau wisatawan Asing, ceker ayam dianggap makanan yang menjijikkan. Pasalnya, ceker dinilai kotor karena dipakai ayam untuk menginjak atau mengais. Apalagi ceker juga dinilai tidak mengandung gizi. Bagi orang Asing, makanan sejenis, seperti usus, otak, babat, dan paru hewan atau binatang ternak tidak pantas untuk dikonsumsi.

Ayo, dari kuliner-kuliner favorit khas orang Indonesia itu, kira-kira selera anda termasuk bagian orang Asing, atau selera Indonesia yang doyan banget?


1 Comments

Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !