Ganefri menyebutkan dari 17 Perguruan Tinggi (PT) Lembaga
Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) negeri dan swasta, 7 diantaranya
mengajukan akreditasi, hanya 4 PT LPTK meraih akreditasi A, salah satunya UNP. Prestasi
ini menurutnya sebagai langkah awal menuju WCU.
“Alhamdulillah dari 4.300 jumlah PT se-Indonesia, 48 PT
meraih akreditasi A, salah satunya UNP. Ini prestasi keluarga besar UNP. Terima
kasih kita ucapkan kepada seluruh civitas akademika UNP dan alumni, terutama
tim penyusunan borang yang diketuai oleh Prof. Dr. Syahrial Bakhtiar, M.Pd.
selaku Wakil Rektor IV,” papar Ganefri.
Selanjutnya, Ganefri mengakui bahwa proses akreditasi ini
sudah dipersiapkan sejak kepemimpinan UNP Prof. Dr. Phil. Yanuar Kiram. Sebelum
dikirim borang akreditasi ke BAN PT, semua berkas dinilai oleh tim asesor dari
UNP, Prof. Dr. Rusdinal, M.Pd., Prof. Dr. Azwar Ananda, M.A., dan Prof. Dr.
Idris, M.Si.
Selain akreditasi institusi yang A, Ganefri juga mengatakan
bahwa saat ini hampir 30 program studi di UNP juga sudah terakreditasi A. Ia
berpendapat prestasi ini harga diri sekaligus pengembanan tanggungjawab yang
lebih besar ke depannya. Menurutnya akreditasi A ini bukanlah tujuan akhir,
tapi lebih diutamakan kualitas pelayanan dan lulusan yang berdaya saing.
“Prestasi ini amanah besar. Orientasi akreditasi A ini agar
kita semakin termotivasi untuk meningkatkan pelayanan yang prima, lulusan
berkulitas, agar bisa disenangi oleh khalayak. Percuma akreditasi A, jika
lulusan kita menganggur,” jelasnya.
Ganefri juga menyampaikan pada tahun 2017, UNP akan
menggunakan sistem digital dengan i-aplikasi.
Ia berpendapat dengan i-aplikasi ini
semua manajemen, tata kelola, dan semua program kerja semakin transparan. Ia
pun sangat yakin dengan adanya sistem digital ini pengelolan UNP bisa
terkontrol dengan baik.
Kemudian UNP juga tegah mempersiapkan diri dari status otonomi
Badan Layanan Umum (BLU) untuk menuju Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum
(PTN-BH). Setelah mengantongi PTN-BH ini UNP bisa membuka program studi sesuai
yang diinginkan lapangan kerja hanya melalui rapat senat.
“Kita selama ini kalau mau membuka atau menutup prodi harus
ada persetujuan dari Kemenristekdikti. Jika sudah PTN-BH kita bisa memperbanyak
prodi sesuai kebutuhan, baik S1 atau S2. Saat ini UNP baru sebanyak 94 prodi,”
sebutnya.
Selain itu, UNP ke depannya ingin mendapat pengakuan
akreditasi internasional. Salah satu langkah mencapai akreditasi internasional
tersebut, semua dosen UNP diharuskan untuk memperbanyak riset, terutama riset
yang bertaraf internasional. Dengan semakin banyaknya hasil riset dari dosen
akan berdampak positif terhadap kualitas lulusan.
“Kita tengah menuju WCU, karena visi UNP minimal 2020 kita
harus unggul di Asia Tenggara. Makanya tahun 2018 kita dorong prodi yang
akreditasi A untuk mengajukan akreditasi internasional,” tambahnya.
Rektor UNP, Ganefri berharap dengan meraih akreditasi
internasional, UNP semakin terpercaya sebagai PT yang berkualitas di mata
masyarakat. Menurutnya apabila lulusan berkualitas perubahan ekonomi masyarakat
semakin meningkat. Ia berpendapat saat ini harapan masyarakat lulusan PT bukan
hanya untuk pendidikan, tapi juga perubahan ekonomi. (why)
Dimuat di Harian Metro Andalas
1 Comments
Hi! I just would like to give you a huge thumbs up for the excellent
ReplyDeleteinfo you have got right here on this post. I will be returning to
your site for more soon.
Jika bermanfaat tolong sebarkan dengan mencantumkan sumber yang jelas. Terima Kasih !