KBM Sambil Nikmati Pesona Lembah Harau


        Dalam rangka menunaikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP), mengadakan Kemah Bakti Mahasiswa Baru (KBMB) 2011. Kegiatan tersebut diadakan di Kanagarian Tarantang Payakumbuh, Kabupaten 50 Kota. Kegiatan itu berlangsung selama tiga hari, Jum’at-Minggu, 18-20, yang diikuti 650 orang mahasiswa baru (Maba).
Kegiatan tersebut sebagai ajang keakraban, antara mahasiswa yang ada di FBS UNP.  Selain itu juga sebagai sosialisasi dan bakti mahasiswa pada masyarakat di Kanagarian Tarantang. Acara tersebut memberi kesan tersendiri bagi Maba, panitia, tentunya juga bagi masyarakat yang tinggal daerah tersebut.
Hari pertama kegiatan tersebut dimulai dengan acara perkenalan Maba dengan segenap panitia. Kemudian para peserta mempersiapkan diri dalam penampilan minat dan bakat, yang akan diperlombakan, semua itu dikoordinir oleh panitia penanggungjawab tenda masing-masing.  Setelah itu, malamnya dilanjutkan dengan hiburan yang disajikan panitia.
Sedangkan pada hari kedua, kegiatan tersebut mulai dibuka langsung oleh Wakil Wali Nagari Payakumbuh. Pembukaan tersebut berlangsung sangat meriah, yang diselingi beberapa hiburan, seperti Pembacaan Puisi Aku Karya Chairil Anwar oleh Drs. Andria Catri Tamsin, M.Pd, selaku PDIII FBS UNP, serta hiburan Tembang Kenangan dari Wakil Wali Nagari Kecamatan Payakumbuh, dan hiburan dari beberapa Maba. Setelah itu peserta mulai melakukan aktivitas bakti kepada masyarakat yang ada di Kenagarian Tarantang.
Bakti tersebut tersebut terbagi dua kelompok, sebagian dimulai dengan pembersihan sampah-sampah yang berserakan di pinggiran dan kawasan Sarasah Bunta Lembah Harau, serta sebagian lagi bakti dalam menolong masyarakat di sana dalam pembersihan dan perbaikan mushala. Tentunya semua yang dilakukan para peserta dan panitia saat itu penuh dengan berbagai rintangan, sehingga tidak jarang rintangan yang menghambat itu menciderai, namun semangat peserta dan panitia KBMB tidak pernah patah, seperti robohnya jembatan di Kanagarian Tarantang waktu itu.
Setelah seharian dengan berbagai kegiatan, tentu sangat menguras stamina fisik dan otak. Dengan demikian perlu direfresh, maka pada malam harinya, tepat malam minggu sebagai malam puncak kegiatan, para panitia memberi berbagai hiburan kepada segenap peserta untuk menghilangkan kejenuhan. Mulai dari penampilan yel-yel dari semua peserta per-tenda. Kemudian diisi dengan hiburan Orgen Tunggal, sehingga menggoyangkan semua kepenatan, yang akhirnya kepenatan yang membalut itu hilang dari tubuh.
Pada minggu pagi, kegiatan mulai dilanjutkan, dengan membangunkan semua peserta dalam rangka renungan suci, yang diberikan langsung oleh Amar Salahuddin, selaku ketua BEM FBS UNP. Setelah matahari mulai muncul, peserta mulai menguasai pagi dengan jogging bersama menuju Air Terjun Lembah Harau. Menikmati embun pagi yang dibalut dinginnya angin, yang kian lama kian menghilang dengan rasa kebersamaan. Dalam situasi yang tidak bisa dilupakan itu, segenap peserta dan panitia memanfaatkan moment untuk berfoto bersama, mandi bersama, dengan penuh suka ria.

Wisata Harau Terasa dalam Benteng
Lembah Harau terletak di Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat. Lembah yang lebih  dari 270, 5 hektare ini mempunyai tujuh air terjun (Sarasah) yang mempesona. Di sisi kawasan tersebut, terdapat pagar tebing cadas yang curam dan lurus juga menantang. Memasuki Taman Wisata Lembah Harau, kita merasa “dikepung” tebing kemerah-merahan setinggi 150 hingga 200 meter. Tebing itu tegak mengelilingi lembah.
Uniknya lagi, bukit-bukit itu berada tegak lurus dengan tanah pijakannya. Harau memang sebuah lukisan alam maha karya Pencipta Alam Semesta. Ia begitu menggoda, memikat, dan penuh pesona. Pemandangan sekitar lembah makin menakjubkan kala pelangi pagi turun sehabis hujan. Berpadu dengan sawah dan pepohonan menjadi pemandangan yang menak­jubkan. Saya yang baru pertamakali ke sana langsung ber­decak kagum apalagi bila sawahnya sedang menguning. Sayangnya ketika itu baru siap panen.

Mandi di Kolam Kaki Air Terjun Harau
Sebenarnya banyak tempat untuk menikmati kesejukan air terjun di daerah Harau, salah satunya di kawasan Lembah Sarasah Bunta yang  terdapat empat Air Terjun, dengan bentuk, ukuran serta suasana yang tentunya berbeda dengan Air Terjun lainnya. Ketika kita memasuki kawasan air terjun tersebut, kita dimanjakan dengan suasana dingin, sejuk walaupun rimba disekelilingnya tidak begitu perawan lagi. Keindahan dan kesegarannya terasa nyaman di hati dan membuat tentram jiwa raga. Kesegaran dan kesejukan terpancar dari air tersebut.
Namun pada pagi itu, rombongan KBMB sepakat memilih salah satu kolam pemandian persis di bawah kaki air terjun. Suasana air terjun relatif besar, dengan alami yang besarnya menyesuaikan volume air terjunnya, sehingga membentuk kolam. Air terjun tersebut ditampung satu kolam alami yang airnya sejuk dan bersih. Kolam ini terbilang cukup luas dan mampu menampung puluhan orang untuk bermain air. Jadi selain untuk kegiatan Kemah dan Bakti, rombongan KBMB berkunjung menikmati sensasi air terjun yang membeku tubuh tersebut.

Mengenal Prasasti ECHO
Di dalam Lembah Harau kita bisa menikmati pemandangan sawah terhampar, pemandangan dinding tegak berwarna yang sangat memanjakan mata. Dan disalah satu dindingnya, ada prasati yang bertuliskan Echo. Jika kita berdiri tepat di depannya, maka dinding itu akan memantulkan suara kita,bunyi itulah yang disebut dengan Echo. Akan tetapi bila kita bergeser sedikit saja, maka suara kita tidak akan terpantulkan. Kita juga akan menemukan beberapa gua kecil, hasil kreasi alam, tapi sayang tangan-tangan jahil meninggalkan coretan-coretan yang merusak keindahan dindingnya.

Ketika Uji Adrenalin
Kalau kita petualang sejati, Harau juga memang menyediakan tempat berkemah. Bisa mikmati sensasi kesejukan di alam bebas yang menyegarkan pikiran. Harau selalu menyimpan berbagai pesona. Bagi pecinta panjat tebing misalnya, ada kawasan yang tidak jauh dari lokasi air terjun Akar Berayun, terdapat dinding yang ideal sebagai tempat panjat tebing bertaraf nasional. Selain itu di Air Terjun Sarasah Bunta juga terdapat tempat Outbond yang sensasinya menggetar jantung.
Selain itu bagi para penggemar arung jeram. Silakan uji nyali di derasnya air Sungai Batang Salimpauang. Di kanan kiri sungai, kita disuguhi rerimbunan vegetasi hijau dan hamparan padi sawah yang memikat hati. Itulah beberapa catatan kecil tentang Harau ketika kemah bakti tersebut. Rasanya tidak cukup waktu KBMB selama tiga hari untuk menjelajahi serta menikmati seluruh potensi yang terhampar di sana.
Hingga sore itu, peserta dan panitia KBMB meninggalkan kawasan yang indah permai tersebut. Namun sejumlah tempat peristirahatan yang terkesan natural yang telah melayani kepenatan rombongan KBMB, sebenarnya belum terpuaskan melihat-lihat fenomena yang ada. Semoga bisa ke sana lagi dilain waktu.
Wahyu Saputra
Mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia, FBS UNP.

0 Comments