Cobaan Dari Dosen


Dunia kampus itu sangat unik. Beragam kegiatan yang terdapat di sana. Bermacam tingkahlaku pula yang bisa kita temui. Apabila sudah memasuki dunia kampus, berarti kita sudah siap menempuh berbagai tantangan dan cobaan. Cobaan itu bukan saja datang dari Tuhan, tetapi juga datang dari para dosen. Misalnya saja, setiap hari berbagai macam tugas yang diberikan oleh para dosen. Terlambat beberapa menit menyerahkan tugas saja, tidak diterima dan sudah dianggap gagal.
Ketika ada seorang mahasiswa bermasalah, seperti keterlambatan menyerahkan tugas atau tugasnya salah. Mahasiswa tersebut sudah mengaku bersalah dan meminta solusi kepada dosen yang bersangkutan. Anehnya, mahasiswa tersebut dicuekin begitu saja,
bahkan tidak jarang dibentak. Sikap seperti itu tidak jarang ditunjukkan seorang dosen ketika mahasiswa sedang bimbingan proposal atau skripsi. Semua orang memang punya kesibukan tersendiri. Namun, tidak lucu rasanya ketika kita hanya ingin meminta tanda tangan saja, menemuinya begitu sulit. Ada juga dosen berdalih dengan alasan sibuk, padahal dosen yang bersangkutan hanya duduk-duduk di ruangannya.
Selain itu, tidak jarang mahasiswa kewalahan, setelah mahasiswa yang bersangkutan mengerjakan proposal atau skripsi. Seorang mahasiswa yang sudah menghabiskan waktu berminggu-minggu atau bulanan untuk penelitian, seorang dosen seenaknya saja menyuruh mahasiswa untuk mengganti judul penelitiannya. Otomatis penelitian mahasiswa sebelumnya sia-sia saja. Padahal penelitian sebelumnya itu juga disuruh oleh dosen yang sama. Apa salahnya kalau penelitian sebelumnya tidak cocok, disuruh menggantinya dari awal, bukan setelah penelitian tersebut selesai.
Sikap dosen seperti itulah yang memicu sebagian mahasiswa membenci sebagian dosen, walaupun sebenarnya mereka sangat membutuhkan dosen. Sebagian mahasiswa juga mengatakan cobaan yang diberikan dosen terlalu berlebihan, walaupun tidak semua dosen bersikap seperti itu. Tidak salah jika banyak status mahasiswa di facebook atau twitter, mengatakan Tuhan memberi cobaan sebatas kemampuan umatnya, dosen memberi cobaan dibatas kemampuan mahasiswanya. Hal itu karena mahasiswa tahu, mereka kuliah untuk menimba ilmu. Tentunya mahasiswa juga ingin tahu contoh sikap seorang pendidik dari dosen, bukan menjadikan mahasiswa sebagai barang percobaan yang bisa digunakan begitu saja.

Salam, Wahyu Saputra
Tulisan ini pernah dimuat pada Koran Harian Singgalang, 15 Juli 2012

0 Comments